terima kasih telah mengisi relung hati ini yang sudah lama tertutup oleh debu yang menumpuk dan saat itu kau datang dan semuanya telah berubah. aku selalu bangun pagi walau pun aku tertidur lagi wkwkwk, kau beri aku harap yang tak pernah aku harapkan kau beri aku semangat yang entah semangat itu datang dari mana, kini semua sirna lenyap begitu saja saat kau berucap kita SUDAHAN AJA Tegal, 30 mei 2025 jam 14.30
LANJUTAN DARI TANGGAL 03.09.2024 Hai ini aku, lelaki yang kemarin sempat menangis menahan Pergi mu. Lelaki yang selalu berusaha melakukan yang terbaik agar kamu menetap. Lelaki yang selalu mengalah agar kita tetap utuh. Lelaki yang selalu berusaha ada untukmu di saat apa pun. Lelaki yang selalu menerima segala kekurangan dan Kelebihan mu. Lelaki yang tidak pernah menuntutmu melakukan sesuatu di luar batas sanggupmu. Kupikir dengan melakukan hal sederhana itu, mampu membuatmu bertahan untuk membersamai langkahku, mampu membuatmu memantapkan hati untuk memilihku dan menjadikanku tujuan terakhirmu. Ternyata tidak, aku terlalu percaya diri. Kamu memilih pergi. Tidak peduli seberapa besar usahaku untuk membuatmu menetap. Tidak peduli seberapa sering aku mengingatkanmu pada semua janji-janjimu untuk selalu bersamaku dalam keadaan apa pun. Kamu memilih pergi, meninggalkan luka yang tidak kutahu mulai dari mana harus kusembuhkan. Pergimu tidak bisa kucegah....
Di tepian kata-kata yang terbentang luas, Kesyukuran tak terhingga terukir dalam irama puisi, Untuk para pembaca, wahai sahabat perjalanan kata, Terima kasih, karena hadir di setiap bait, dalam tiap jalinan makna.